LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT.PG RAJAWALI II UNIT PG.JATITUJUH
TANGGAL 02 JANUARI 2016 s/d 19 MARET 2016
DI PT.PG RAJAWALI II UNIT PG.JATITUJUH
TANGGAL 02 JANUARI 2016 s/d 19 MARET 2016
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menempuh US/UN
Disusun Oleh :
Nama : Adi Royan Fauzi
Apandi
NIS : 101412817
Kelas : XI TIPTL C
Paket Kejuruan : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
NIS : 101412817
Kelas : XI TIPTL C
Paket Kejuruan : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
PEMERINTAH
KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 MAJALENGKA
Jl. Raya Tonjong Pinangraja No. 55 Tlp./Fax (0233) 282913
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 MAJALENGKA
Jl. Raya Tonjong Pinangraja No. 55 Tlp./Fax (0233) 282913
Website: www.smkn1majalengka. com – Email: smkn1majalengka@yahoo.com
Majalengka
45413
LEMBAGA PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN (PKL)
DI PT.PG Rajawali II Unit PG
Jatitujuh
TANGGAL 02 Januari 2016 – 21 Maret
2016
Pembimbing
SMK,
...........................................................
NIP.
...................................................
Menutujui/Mengesahkan:
Koordinator
pelaksana PKL /
Ketua
Program Studi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
SMK
Negeri 1 Majalengka,
Drs.Syamsudin
NIP.196412111994121001
Kata
Pengantar
Segala
puja dan piji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama
kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.PG RAJAWALI II Unit Pg Jatitujuh. Laporan ini di susun
sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan di pahami oleh pembimbing
serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan.
Kami menyadari bahwa laporan masih
jauh dari sempurna walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan
daya upaya yang ada pada kami.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umunya.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umunya.
Majalengka, Maret 2016
PENYUSUN
Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1.Gambaran Umum Perusahaan
1.1.2.Struktur Organisasi Perusahaan
1.1.3.Kegiatan Usaha
1.1.4.Inventarisasi peralatan di
Perusahaan
1.2. Tujuan
1.2.1.Tujuan pelaksanaan PKL
1.2.2.Tujuan Pembuatan Laporan
BAB II. PROSES PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat pelaksanaan
2.2. Alat
dan Perlengkapan
2.3. Gambar Kerja
2.4. Proses Pengerjaan
2.5. Implementasi Keselaatan Kerja
2.6. Hasil yang dicapai
BAB III. TEMUAN
3.1. Keterlaksanaan ( Faktor pendukung dan
penghambat)
3.2. Manfaat yang dirasakan
3.3. Pengembangan/Tindak lanjut
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
·
Lay Out Bengkel di Perusahaan
·
Album/Foto Kegiatan PKL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk
mempunyai suatu keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum
diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan suatu program
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia usaha
sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan
penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK
belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal
tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik
bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja
yang baik. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja
(industri/perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah
pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan
program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.
1.1.1. Gambaran Umum
Perusahaan
Dalam rangka mewujudkan swasembada
gula, Pemerintah Indonesia pernah mengadakan kerjasama dengan Bank Dunia
membentuk Indonesian Sugar Study (ISS). Kerjasama tersebut dibentuk pada tahun
1971 dan salah satu programnya adalah mencari areal baru yang berorientasi pada
lahan kering.Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975 menyatakan empat
areal yang berada di dua kabupaten(Majalengka dan Indramayu) yaitu Jatitujuh,
Kerticala, Cibenda, dan Jatimunggul cocok untuk ditanami tebu. Hasil survey
tersebut ditindaklanjuti oleh dikeluarkannya SK Mentan No. 795/VI/1975 tentang
izin pendirian pabrik gula di Jatitujuh yang dikenal dengan nama “Proyek Gula
Jatitujuh”. Sedangkan tentang pembebasan lahan pada empat areal tersebut diatur
dalam SK Mentan No.654/Kpts/UM/76. Pembangunan pabrik gula kemudian dilakukan
pada tahun 1977 –1978 yang ditangani oleh perusahaan kontraktor dari Perancis
yaitu Fives Cail Babcock. Setelah selesai dibangun, PG Jatitujuh diresmikan
pada tanggal 5 September 1980 oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu
yaitu H.M. Soeharto. Setelah diresmikan, PG Jatitujuh kemudian berada di bawah
manajemen PNP XIV yang sudah berdiri sejak 1968. PNP XIV kemudian berubah
status menjadi PTP XIV (Persero) berdasarkan PP No. 10 tahun 1981. Namun sangat
disayangkan, hambatan teknis dan manajemen yang dialami selama perjalanan usaha
PTP XIV menimbulkan masalah finansial yang sangat berat. Selanjutnya,
berdasarkan SK Menteri Keuangan No. 1326 tanggal 31 Desember 1988, pengelolaan
PTP XIV diambil alih oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Pengambilalihan
tersebut bertujuan untuk menyehatkan usaha yang sebelumnya dikelola oleh PTP
XIV. Perkembangan selanjutnya adalah perubahan nama dari PTP XIV menjadi PT PG
Rajawali II berdasarkan Akta No. 94 tahun 1996. Dengan demikian PG Jatitujuh
dan unit usaha lain yang sebelumnya dikelola PTP XIV, hingga kini berada di
bawah manajemen PT PG Rajawali II dan merupakan bagian dari RNI Group. Unit
usaha selain PG Jatitujuh yangberada di bawah PT PG Rajawali II adalah PG
Subang, PG Tersana Baru, PG Karangsuwung, PG Sindanglaut, dan PSA (Pabrik
Spirtus dan Alkohol) Palimanan. Sedangkan 3 pabrik gula lain yang sebelumnya
dikelola juga oleh PTP XIV yaitu Gempol, Jatiwangi, dan Kadipaten terpaksa
ditutup akibat permasalahan sulitnya pemasukan areal. Saat ini di antara PG
lainnya yang berada di bawah PT PG Rajawali II, PG Jatitujuh merupakan pabrik
gula yang memiliki kapasitas giling dan produksi gula terbesar
1.1.3.Struktur Organisasi
Struktur organisansi merupakan suatu komponen yang dapat
menjelaskan kedudukan (pemisahan tanggung jawab dan wewenang) dan hubungan
antar bagian satu dengan yang lain. Diharapkan akan timbul kerjasama dan
sinergi yang baik dalam menjalankan visi dan misi perusahaan.
PG Jatitujuh dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab kepada Direksi PT Rajawali II dan dibantu oleh beberapa Kepala Bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Tanaman, yang bertanggung jawab kepada GM dibidang tanaman. Tugas-tugasnya mencakup:
• Mengkoordinasikan penyusunan areal tanaman untuk tahun yang akan datang
• Mengadakan pengawasan dan evaluasi pembiayaan pada bidang tanaman termasuk tebang angkut
• Merencanakan kebun-kebun percobaan dan penelitian
2. Kepala Bagian Instalasi, yang bertanggung jawab dalam pengoperasian alat, bangunan atau teknik sipil, dan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
3. Kepala Bagian Pabrikasi, yang bertanggung jawab kepada GM dalam bidang pabrikasi. Tugas-tugasnya yaitu:
• Mengkoordinasikan kegiatan di bidang pabrikasi
• Peningkatan efisiensi proses
• Menjaga kelangsungan proses produksi
• Membawahi manajemen IPAL PG jatitujuh
4. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TU & K). Tugas-tugasnya berupa:
• Mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan anggaran dan biaya produksi, kegiatan pembelian dan penjualan
• Mengawasi hasil produksi di gudang gula
5. Kepala Bagian SDM dan Umum bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (Tenaga Kerja), serta administrasi dan hubungan dengan masyarakat.
PG Jatitujuh dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab kepada Direksi PT Rajawali II dan dibantu oleh beberapa Kepala Bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Tanaman, yang bertanggung jawab kepada GM dibidang tanaman. Tugas-tugasnya mencakup:
• Mengkoordinasikan penyusunan areal tanaman untuk tahun yang akan datang
• Mengadakan pengawasan dan evaluasi pembiayaan pada bidang tanaman termasuk tebang angkut
• Merencanakan kebun-kebun percobaan dan penelitian
2. Kepala Bagian Instalasi, yang bertanggung jawab dalam pengoperasian alat, bangunan atau teknik sipil, dan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
3. Kepala Bagian Pabrikasi, yang bertanggung jawab kepada GM dalam bidang pabrikasi. Tugas-tugasnya yaitu:
• Mengkoordinasikan kegiatan di bidang pabrikasi
• Peningkatan efisiensi proses
• Menjaga kelangsungan proses produksi
• Membawahi manajemen IPAL PG jatitujuh
4. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TU & K). Tugas-tugasnya berupa:
• Mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan anggaran dan biaya produksi, kegiatan pembelian dan penjualan
• Mengawasi hasil produksi di gudang gula
5. Kepala Bagian SDM dan Umum bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (Tenaga Kerja), serta administrasi dan hubungan dengan masyarakat.
1.1.3.Kegiatan Usaha
1. Budidaya
Tebu dan Produksi Gula
Budidaya
tebu dan produksi gula/giling tahunan merupakan kegiatan utama PG
Jatitujuh.Kegiatan budidaya tebu bertujuan untuk menghasilkan tebu siap giling
dengan kualitas yang baik,sementara kegiatan produksi gula bertujuan untuk
menghasilkan sebanyak-banyaknya gula daritebu yang ada. Kegiatan budidaya tebu
berlangsung sepanjang waktu. Berbeda dengan kegiatanbudidaya tebu, produksi
gula/periode giling di PG Jatitujuh dilakukan selama sekitar 5 bulansetiap
tahunnya. Proses budidaya tebu dan produksi gula
2.
Penanganan Limbah (Konsep Zero Waste)
Dengan
konsep Zero Waste, PG Jatitujuh memanfaatkan seoptimal mungkin sisa/limbah
industri yang dihasilkan
sehingga tidak terdapat
limbah yang mencemari
lingkungan.Pemanfaatan limbah
tersebut antara lain: ampas tebu selain untuk bahan bakar
boiler jugadigunakan untuk bahan
baku pembuatan kampas rem serta dapat juga digunakan sebagai mediajamur dan
bahan kertas; blotong digunakan untuk bahan baku kompos; tetes tebu digunakan
untuk bahan baku alkohol dan MSG; pucuk dan daun tebu digunakan untuk makanan
ternak. Sementara itu, limbah cair yang tidak bisa dimanfaatkan akan diolah
terlebih dahulu di Instalasi Penanganan Limbah Cair (IPLC) sebelum
dibuang ke saluran pembuangan
air di lahan.
Sehingga air buangan
hasil pengolahan limbah sudah termasuk kategori aman.
3.
Diversifikasi Usaha
Selain
melakukan budidaya tebu dan produksi gula, PG Jatitujuh juga mengembangkan
usaha tanaman hortikulura dan agromed. Usaha tersebut dilakukan sebagai
pemanfaatan lahan marjinal yang tidak dapat ditanami tebu serta konservasi
lahan dan lingkungan. Komoditas yang dikembangkan berupa buah-buahan seperti
mangga, jeruk, matoa, dan buah naga. Komoditas lainnya adalah tanaman obat
antara lain cabe jamu, kunyit putih, mahkota dewa, pace, dan kumis kucing.
Sedangkan usaha tanaman yang juga dikembangkan untuk penghijauan adalah jati
dan mahoni. Usaha lain yang juga dikembangkan adalah Unit Pengolahan Minyak
Jarak yang bertujuan menghasilkan alternatif
bahan bakar. Penanaman
jarak pagar juga
sekaligus berguna untuk penguat daerah pinggiran dari erosi
tanah. Selain itu ada juga usaha Mitra Cane Top yang memproduksi pakan ternak
dengan bahan baku pucuk dan daun tebu yang masih hijau.
4. Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
Selain melakukan
kegiatan internal, PG
Jatitujuh juga melakukan
kegiatan eksternal dengan
masyarakat di sekitar PG melalui PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).
Hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial untuk ikut
serta bertanggung jawab dalam pemberdayaan masyarakat,
khususnya di bidang
perekonomian, dengan
meningkatkan lapangan pekerjaan, kesempatan usaha dan menanggulangi kemiskinan
melalui peningkatan pendanaan usaha mikro,
kecil dan koperasi yang sumber dananya berasal dari penyisihan laba BUMN setelah pajak
sebesar 1-3% setiap tahun. Kegiatan PKBL PG Jatitujuh
antara lain:
a. pemberian
pinjaman lunak kepada masyarakat sekitar pabrik
b.
pengaspalan jalan desa
c.
pengaspalan dan pengecoran jembatan desa
d. pemberian
buku wajib untuk Sekolah Dasar
e. perbaikan
bangunan sekolah
f. pemberian
bantuan perlengkapan sekolah
g. pemberian
beasiswa pendidikan
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia
industri.
2.
Menghasilkan
tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3.
Mengasah
keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4.
Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
5.
Menambah
keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6.
Mewujudkan
visi dan misi sekolah.
7.
Sebagai
syarat mengikuti Ujian Nasional.
8. Dapat
menjadi gambaran kepada siswa siswi seperti apa dunia kerja.
1.2.2. Tujuan pembuatan laporan
Tujuan dari
pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri,
berani, tanggung jawab serta disiplin. Selain itu juga dapat mengkaji ilmu
terapan di lapangan dengan sekolah. Adapun isi laporan yang harus disusun para
siswa adalah hasil kegiatan selama PKL. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut
antara lain adalah :
1. Untuk
mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja Industri.
2. Sebagai
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada para siswa
sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
3. Menambah
perbendaharaan perpustakaan Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan
selanjutnya.
4. Sebagai
latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
5. Sebagai
bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang di lakukan di Dunia Industri.
6. Sebagai
syarat mengikuti Ujian Nasional. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama
mngikuti praktek di dunia usaha/industri.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN
2.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan
Praktik Lapangan ini dilaksanakan di PT. PG. Rajawali II Unit Jatitujuh selama
30 hari kerja efektif selama 7 jam kerja.Di mulai jam 07:00 WIB dan jam
istirahat 11:30-12:30 WIB dan pulang pada jam 15:00 WIB.
Tempat pelaksanaan pkl ada beberapa
bagian yaitu:
·
Bagian umum
·
Switch
board(SB) 1-9
Setiap
minggu tempat pelaksanaan pkl selalu di roling.
2.2. Alat dan Perlengkapan
Obeng
kenmbang mempunyai mata berbentuk bintang. Digunakan untuk melepas sekrup
kepala kembang yang banyak digunakan sebagai mengencangkan baud di dalam
panel, lampu indikator panel. Obeng
jenis ini memungkinkan gaya puntir yang besar dan menghindarkan terjadinya
seIip path kepala sekrup.
2.
Obeng Standar (oberig pipih/-)
3.
Test Pen
Fungsi Tespen yaitu untuk
mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu benda, mesin dan sebuah
rangakain listrik ada daya listrik atau tidak, fungsi lainnya yaitu untuk
membuka skrub dari komponen alat listrik.
4.
Kuncipas ring (CombinatlánWrench) –
Bahan
baku kunci pas ring sihà dengan bahan bIi hanya bentuknya. Pada kunci satu
ujung pas, yang lain berbentuk ring (cincin). Kunci ini sangat fleksibel, jika
kunci pas, tidak bias digunakan sehingga alternatif digunakan kunci ring.Kunci
pas ring juga biasa digunakan untuk mebuka baut di body motor listrik. Karena
motor listrik Di pabrik gula jatitujuh berukuran besar jadi biasanya
mengggunakan kunci pas ring berukuran 8,10,12,13,14,17,19,22,24
5.Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang
dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan
(resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada
perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti
mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang
menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere),
V(volt), dan O(ohm).di pabrik gula jatitujuh biasa menggunakan multimeter pada
saat akan memeriksa panel kontrol motor listrik
megger
adalah istilah alat yang dimana megger merupakan singkatan dari Mega Ohm Meter.
jadi buat anda teknik listrik tentu sudah tidak asing lagi dengan peralatan
ini. fungsi dari megger ini sendiri hampir sama dengan avo meter. yang mungkin
dulunya megger ini diciptakan dari pengaplikasian avo meter. namun dari sekian
alat yang pernah saya gunakan hanya magger ini saja yang bisa membuat saya
pusing karena mungkin jarangnya memakai alat ini atau mungkin kurangnya paham
pengetahuan saya sendiri.Fungsi Magger adalah sebagai alat untuk mengukur
isolator atau ketahanan dari generator, motor dan juga trafo. pada umumnya alat
ini dipakai untuk mengecek instalisi rumah dan bahkan untuk mengecek ketahanan
SUTM atau saluran udara tegangan menengah.
2.3.Gambar Kerja
A.Hagglunds
B.Sistem Kerja Hagglunds
Sistem keja hagglunds adalah menggerakan
rol hagglunds dengan menggunakan sistem hidrolik. Sistem hidrolik adalah suatu system pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair atau fluida
sebagai perantara.rol hagglunds digerakan menggunakan oli, oleh elektro
motor 315 KW.
C. Hidrolik
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian :
a.Hidrodinamika : yaitu
Ilmu yang mempelajar tentang zat cair yang bergerak
b.Hidrostatik : yaitu
Ilmu yang mempelajari tentang zat cair yang bertekanan
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
1. Pompa Roda Gigi dalam
Tipe CRESCENT
Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih
kecil dari externalgear pump pada penghasilan pompa yang sama dan tingkat
kebisingannya lebih kecil.
Seperti
external gear pump, Pompa ini juga termasuk pressure unbalanced.cara keja pompa
ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Keterangan gambar di atas :
1.
Saluran oli masuk (inlet)
2.
Oli masuk oleh sedotan roda gigi yang berputar
3.
Penyedotan terjadi karena adanya rongga antara gigi
inter dan outer ring gear
4.
Terjadinya penyedotan di ruang no:4 ini.
5.
Di titik no 5 ini oli didesak/ditekan oleh psangan
gigi.
6.
Saluran tekan (outlet)
Woori Casino: €10 No Deposit Bonus + 200 Free Spins
BalasHapusWoori Casino offers a huge range of games including slots, video poker, live dealer betway login games ทางเข้า m88 and live dealer 우리카지노 gaming. Woori Casino Bonuses