Jumat, 20 Januari 2017

LAPORAN PKL JURUSAN LISTRIK SMKN 1 MAJALENGKA DI PT.Pg Rajawali

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT.PG RAJAWALI II UNIT PG.JATITUJUH
TANGGAL 02 JANUARI 2016 s/d 19 MARET 2016



Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh US/UN




Disusun Oleh :
Nama                           : Adi Royan Fauzi Apandi
NIS                             : 101412817
Kelas                           : XI TIPTL C
Paket Kejuruan           : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik






PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 MAJALENGKA
Jl. Raya Tonjong Pinangraja No. 55 Tlp./Fax (0233) 282913
Website: www.smkn1majalengka. com – Email: smkn1majalengka@yahoo.com
                                                     Majalengka 45413





LEMBAGA PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI PT.PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh
TANGGAL 02 Januari 2016 – 21 Maret 2016







Pembimbing SMK,



...........................................................
NIP. ...................................................







Menutujui/Mengesahkan:
Koordinator pelaksana PKL /
Ketua Program Studi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
SMK Negeri 1 Majalengka,



Drs.Syamsudin
NIP.196412111994121001



Kata Pengantar
            Segala puja dan piji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
            Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.PG RAJAWALI  II Unit Pg Jatitujuh. Laporan ini di susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan di pahami oleh pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan.
            Kami menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada kami.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umunya.




Majalengka, Maret 2016


PENYUSUN







Daftar isi


BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1.Gambaran Umum Perusahaan
1.1.2.Struktur Organisasi Perusahaan
1.1.3.Kegiatan Usaha
1.1.4.Inventarisasi peralatan di Perusahaan

1.2. Tujuan
1.2.1.Tujuan pelaksanaan PKL
1.2.2.Tujuan Pembuatan Laporan

BAB II. PROSES PELAKSANAAN
2.1.  Waktu dan Tempat pelaksanaan 
2.2.   Alat dan Perlengkapan 
2.3.   Gambar Kerja
2.4.   Proses Pengerjaan
2.5.   Implementasi Keselaatan Kerja
2.6.   Hasil yang dicapai

BAB III. TEMUAN
3.1.  Keterlaksanaan ( Faktor pendukung dan penghambat)
3.2.  Manfaat yang dirasakan
3.3.  Pengembangan/Tindak lanjut

BAB IV. PENUTUP
4.1.   Kesimpulan
4.2.   Saran

LAMPIRAN-LAMPIRAN
·         Lay Out Bengkel di Perusahaan
·         Album/Foto Kegiatan PKL








BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.
                    








1.1.1. Gambaran Umum  Perusahaan
Dalam rangka mewujudkan swasembada gula, Pemerintah Indonesia pernah mengadakan kerjasama dengan Bank Dunia membentuk Indonesian Sugar Study (ISS). Kerjasama tersebut dibentuk pada tahun 1971 dan salah satu programnya adalah mencari areal baru yang berorientasi pada lahan kering.Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975 menyatakan empat areal yang berada di dua kabupaten(Majalengka dan Indramayu) yaitu Jatitujuh, Kerticala, Cibenda, dan Jatimunggul cocok untuk ditanami tebu. Hasil survey tersebut ditindaklanjuti oleh dikeluarkannya SK Mentan No. 795/VI/1975 tentang izin pendirian pabrik gula di Jatitujuh yang dikenal dengan nama “Proyek Gula Jatitujuh”. Sedangkan tentang pembebasan lahan pada empat areal tersebut diatur dalam SK Mentan No.654/Kpts/UM/76. Pembangunan pabrik gula kemudian dilakukan pada tahun 1977 –1978 yang ditangani oleh perusahaan kontraktor dari Perancis yaitu Fives Cail Babcock. Setelah selesai dibangun, PG Jatitujuh diresmikan pada tanggal 5 September 1980 oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu yaitu H.M. Soeharto. Setelah diresmikan, PG Jatitujuh kemudian berada di bawah manajemen PNP XIV yang sudah berdiri sejak 1968. PNP XIV kemudian berubah status menjadi PTP XIV (Persero) berdasarkan PP No. 10 tahun 1981. Namun sangat disayangkan, hambatan teknis dan manajemen yang dialami selama perjalanan usaha PTP XIV menimbulkan masalah finansial yang sangat berat. Selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Keuangan No. 1326 tanggal 31 Desember 1988, pengelolaan PTP XIV diambil alih oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Pengambilalihan tersebut bertujuan untuk menyehatkan usaha yang sebelumnya dikelola oleh PTP XIV. Perkembangan selanjutnya adalah perubahan nama dari PTP XIV menjadi PT PG Rajawali II berdasarkan Akta No. 94 tahun 1996. Dengan demikian PG Jatitujuh dan unit usaha lain yang sebelumnya dikelola PTP XIV, hingga kini berada di bawah manajemen PT PG Rajawali II dan merupakan bagian dari RNI Group. Unit usaha selain PG Jatitujuh yangberada di bawah PT PG Rajawali II adalah PG Subang, PG Tersana Baru, PG Karangsuwung, PG Sindanglaut, dan PSA (Pabrik Spirtus dan Alkohol) Palimanan. Sedangkan 3 pabrik gula lain yang sebelumnya dikelola juga oleh PTP XIV yaitu Gempol, Jatiwangi, dan Kadipaten terpaksa ditutup akibat permasalahan sulitnya pemasukan areal. Saat ini di antara PG lainnya yang berada di bawah PT PG Rajawali II, PG Jatitujuh merupakan pabrik gula yang memiliki kapasitas giling dan produksi gula terbesar








1.1.3.Struktur Organisasi

Struktur organisansi merupakan suatu komponen yang dapat menjelaskan kedudukan (pemisahan tanggung jawab dan wewenang) dan hubungan antar bagian satu dengan yang lain. Diharapkan akan timbul kerjasama dan sinergi yang baik dalam menjalankan visi dan misi perusahaan.
PG Jatitujuh dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab kepada Direksi PT Rajawali II dan dibantu oleh beberapa Kepala Bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Tanaman, yang bertanggung jawab kepada GM dibidang tanaman. Tugas-tugasnya mencakup:
• Mengkoordinasikan penyusunan areal tanaman untuk tahun yang akan datang
• Mengadakan pengawasan dan evaluasi pembiayaan pada bidang tanaman termasuk tebang angkut
• Merencanakan kebun-kebun percobaan dan penelitian
2. Kepala Bagian Instalasi, yang bertanggung jawab dalam pengoperasian alat, bangunan atau teknik sipil, dan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
3. Kepala Bagian Pabrikasi, yang bertanggung jawab kepada GM dalam bidang pabrikasi. Tugas-tugasnya yaitu:
• Mengkoordinasikan kegiatan di bidang pabrikasi
• Peningkatan efisiensi proses
• Menjaga kelangsungan proses produksi
• Membawahi manajemen IPAL PG jatitujuh
4. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TU & K). Tugas-tugasnya berupa:
• Mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan anggaran dan biaya produksi, kegiatan pembelian dan penjualan
• Mengawasi hasil produksi di gudang gula
5. Kepala Bagian SDM dan Umum bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memimpin kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (Tenaga Kerja), serta administrasi dan hubungan dengan masyarakat.


1.1.3.Kegiatan Usaha
1. Budidaya Tebu dan Produksi Gula
Budidaya tebu dan produksi gula/giling tahunan merupakan kegiatan utama PG Jatitujuh.Kegiatan budidaya tebu bertujuan untuk menghasilkan tebu siap giling dengan kualitas yang baik,sementara kegiatan produksi gula bertujuan untuk menghasilkan sebanyak-banyaknya gula daritebu yang ada. Kegiatan budidaya tebu berlangsung sepanjang waktu. Berbeda dengan kegiatanbudidaya tebu, produksi gula/periode giling di PG Jatitujuh dilakukan selama sekitar 5 bulansetiap tahunnya. Proses budidaya tebu dan produksi gula
2. Penanganan Limbah (Konsep Zero Waste)
Dengan konsep Zero Waste, PG Jatitujuh memanfaatkan seoptimal mungkin sisa/limbah industri   yang   dihasilkan   sehingga   tidak   terdapat   limbah   yang   mencemari   lingkungan.Pemanfaatan  limbah tersebut antara  lain: ampas  tebu selain untuk  bahan bakar  boiler  jugadigunakan untuk bahan baku pembuatan kampas rem serta dapat juga digunakan sebagai mediajamur dan bahan kertas; blotong digunakan untuk bahan baku kompos; tetes tebu digunakan untuk bahan baku alkohol dan MSG; pucuk dan daun tebu digunakan untuk makanan ternak. Sementara itu, limbah cair yang tidak bisa dimanfaatkan akan diolah terlebih dahulu di Instalasi Penanganan Limbah Cair (IPLC)  sebelum   dibuang ke  saluran  pembuangan  air  di   lahan.  Sehingga   air  buangan  hasil pengolahan limbah sudah termasuk kategori aman.
3. Diversifikasi Usaha
Selain melakukan budidaya tebu dan produksi gula, PG Jatitujuh juga mengembangkan usaha tanaman hortikulura dan agromed. Usaha tersebut dilakukan sebagai pemanfaatan lahan marjinal yang tidak dapat ditanami tebu serta konservasi lahan dan lingkungan. Komoditas yang dikembangkan berupa buah-buahan seperti mangga, jeruk, matoa, dan buah naga. Komoditas lainnya adalah tanaman obat antara lain cabe jamu, kunyit putih, mahkota dewa, pace, dan kumis kucing. Sedangkan usaha tanaman yang juga dikembangkan untuk penghijauan adalah jati dan mahoni. Usaha lain yang juga dikembangkan adalah Unit Pengolahan Minyak Jarak yang bertujuan menghasilkan alternatif  bahan  bakar.  Penanaman  jarak   pagar   juga  sekaligus   berguna   untuk penguat daerah pinggiran dari erosi tanah. Selain itu ada juga usaha Mitra Cane Top yang memproduksi pakan ternak dengan bahan baku pucuk dan daun tebu yang masih hijau.
4. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Selain   melakukan   kegiatan   internal,   PG   Jatitujuh   juga   melakukan   kegiatan   eksternal dengan masyarakat di sekitar PG melalui PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial untuk ikut serta bertanggung jawab   dalam   pemberdayaan   masyarakat,   khususnya   di   bidang   perekonomian,   dengan meningkatkan lapangan pekerjaan, kesempatan usaha dan menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan  pendanaan  usaha mikro,  kecil dan koperasi  yang sumber  dananya berasal  dari penyisihan laba BUMN setelah pajak sebesar 1-3% setiap tahun. Kegiatan PKBL PG Jatitujuh
antara lain:
a. pemberian pinjaman lunak kepada masyarakat sekitar pabrik
b. pengaspalan jalan desa
c. pengaspalan dan pengecoran jembatan desa
d. pemberian buku wajib untuk Sekolah Dasar
e. perbaikan bangunan sekolah
f. pemberian bantuan perlengkapan sekolah
g. pemberian beasiswa pendidikan

1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri.
2.      Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3.      Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4.      Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas.
5.      Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6.      Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7.      Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.
      8.   Dapat menjadi gambaran kepada siswa siswi seperti apa dunia kerja.      

1.2.2. Tujuan pembuatan laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin. Selain itu juga dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah. Adapun isi laporan yang harus disusun para siswa adalah hasil kegiatan selama PKL. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja Industri.
2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
3. Menambah perbendaharaan perpustakaan Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.
4. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang di lakukan di Dunia Industri.
6. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mngikuti praktek di dunia usaha/industri.











BAB II
PROSES PELAKSANAAN

2.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
            Kegiatan Praktik Lapangan ini dilaksanakan di PT. PG. Rajawali II Unit Jatitujuh selama 30 hari kerja efektif selama 7 jam kerja.Di mulai jam 07:00 WIB dan jam istirahat 11:30-12:30 WIB dan pulang pada jam 15:00 WIB.
            Tempat pelaksanaan pkl ada beberapa bagian yaitu:
·         Bagian umum
·         Switch board(SB) 1-9
Setiap minggu tempat pelaksanaan pkl selalu di roling.

2.2. Alat dan Perlengkapan

1.Obeng Kembang (Plus)

Obeng kenmbang mempunyai mata berbentuk bintang. Digunakan untuk melepas sekrup kepala kembang yang banyak digunakan sebagai mengencangkan baud di dalam panel,  lampu indikator panel. Obeng jenis ini memungkinkan gaya puntir yang besar dan menghindarkan terjadinya seIip path kepala sekrup.

2. Obeng Standar (oberig pipih/-)

Obeng standar mempunyai bilah pIpih. Digunakan untuk melepas pengikat (fastener) (seperti seicrup pengetap sendiri dan baut-baut kotak) mencungkil cetakan, badge, lis dan lain-lainnya. Obeng pendek (stubby) yang mempunyai batang pendek digunakan path area memerlukan gaya penuasan.  Namun manfaat lainnya lebih banyak.








3. Test Pen

Tespen ialah alat yang di gunakan untuk mengecek atau mengetahui ada tidaknya suatu tegangan listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-) berukuran kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti pulpen sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang mampu menyala sebagai indikator tegangan listrik.
Fungsi Tespen yaitu untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu benda, mesin dan sebuah rangakain listrik ada daya listrik atau tidak, fungsi lainnya yaitu untuk membuka skrub dari komponen alat listrik.

4. Kuncipas ring (CombinatlánWrench) –
Bahan baku kunci pas ring sihà dengan bahan bIi hanya bentuknya. Pada kunci satu ujung pas, yang lain berbentuk ring (cincin). Kunci ini sangat fleksibel, jika kunci pas, tidak bias digunakan sehingga alternatif digunakan kunci ring.Kunci pas ring juga biasa digunakan untuk mebuka baut di body motor listrik. Karena motor listrik Di pabrik gula jatitujuh berukuran besar jadi biasanya mengggunakan kunci pas ring berukuran 8,10,12,13,14,17,19,22,24
  
5.Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).di pabrik gula jatitujuh biasa menggunakan multimeter pada saat akan memeriksa panel kontrol motor listrik

6.Megger
megger adalah istilah alat yang dimana megger merupakan singkatan dari Mega Ohm Meter. jadi buat anda teknik listrik tentu sudah tidak asing lagi dengan peralatan ini. fungsi dari megger ini sendiri hampir sama dengan avo meter. yang mungkin dulunya megger ini diciptakan dari pengaplikasian avo meter. namun dari sekian alat yang pernah saya gunakan hanya magger ini saja yang bisa membuat saya pusing karena mungkin jarangnya memakai alat ini atau mungkin kurangnya paham pengetahuan saya sendiri.Fungsi Magger adalah sebagai alat untuk mengukur isolator atau ketahanan dari generator, motor dan juga trafo. pada umumnya alat ini dipakai untuk mengecek instalisi rumah dan bahkan untuk mengecek ketahanan SUTM atau saluran udara tegangan menengah.



2.3.Gambar Kerja

A.Hagglunds
Hagglunds sistem penggerak hidrolik yang direkayasa untuk melakukan dalam kondisi parah dan untuk memberikan tenaga yang handal untuk aplikasi laut penting di atas atau di bawah air di seluruh dunia.desain yang kuat, kontrol yang tepat dan keandalan adalah pertimbangan utama. motor hidrolik kompak kami digunakan pada kapal penelitian, kapal derek besar, pipa / peletakan dan kapal eksplorasi minyak, serta pada rig jack-up dan aplikasi semi-submersible.

B.Sistem Kerja Hagglunds
Sistem keja hagglunds adalah menggerakan rol hagglunds dengan menggunakan sistem hidrolik. Sistem hidrolik adalah suatu system pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantara.rol hagglunds digerakan menggunakan oli, oleh elektro motor 315 KW.


C. Hidrolik
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian :
a.Hidrodinamika : yaitu Ilmu yang mempelajar tentang zat cair yang bergerak
b.Hidrostatik : yaitu Ilmu yang mempelajari tentang zat cair yang bertekanan
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup

1. Pompa Roda Gigi dalam Tipe CRESCENT
            Pompa ini cocok untuk tekanan  tinggi dan untuk cairan  hidrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari externalgear pump pada penghasilan pompa yang sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil.
            Seperti external gear pump, Pompa ini juga termasuk pressure unbalanced.cara keja pompa ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Keterangan gambar di atas :
1.      Saluran oli masuk (inlet)
2.      Oli masuk oleh sedotan roda gigi yang berputar
3.      Penyedotan terjadi karena adanya rongga antara gigi inter dan outer ring gear
4.      Terjadinya penyedotan di ruang no:4 ini.
5.      Di titik no 5 ini oli didesak/ditekan oleh psangan gigi.

6.      Saluran tekan (outlet)

1 komentar:

  1. Woori Casino: €10 No Deposit Bonus + 200 Free Spins
    Woori Casino offers a huge range of games including slots, video poker, live dealer betway login games ทางเข้า m88 and live dealer 우리카지노 gaming. Woori Casino Bonuses

    BalasHapus